Gaya Hidup FOMO: Penyebab, Ciri, dan Cara Mengatasinya

Gaya Hidup FOMO: Penyebab, Ciri, dan Cara MengatasinyaDi era penuh teknologi dan cepatnya penyebaran informasi, maka muncul fenomena-fenomena baru yang berkaitan dengan gangguan mental. Salah satunya adalah gaya hidup FOMO. FOMO merupakan istilah kepanjangan dari Fear of Missing Out. Istilah ini makin populer setelah banyaknya konten edukasi mengenai kesehatan mental.

Apa itu FOMO?

FOMO atau Fear of Missing Out adalah fenomena psikologis dimana kamu menjadi tidak ingin tertinggal baik itu informasi maupun tren terkini. Kamu juga jadi menginginkan untuk selalu aktif dan membagikan momen di sosial media.

Fenomena ini muncul karena semakin banyaknya pengguna sosial media. Penderita FOMO akan merasa ketinggalan dan gelisah jika tidak membuka hp, sosmed atau mendapatkan info terkini.

Apa Ciri dan Gejala FOMO?

Ada beberapa ciri dan gejala yang mengindikasikan seseorang mengidap gaya hidup FOMO. Namun tentu saja tidak bisa langsung menjadi patokan untuk mendiagnosa diri sendiri. Jika kamu mengalami beberapa gejala berikut ini, ada baiknya konsultasikan dengan ahli.

– Selalu Mengecek Handphone
Ciri pertama yang mengindikasikan seseorang bisa jadi sudah terkenal FOMO adalah ketika ia selalu ingin mengecek handphone nya. Tidak hanya perangkat telepon seluler, segala perangkat lain yang terhubung ke internet dan juga sosial media juga termasuk.

Hal ini karena penderita FOMO takut kehilangan momen terbaru baik itu berita, postingan teman terkini, atau hanya ingin melihat pembaharuan orang lain dengan cepat.

– Selalu Mengikuti Tren
Salah satu tanda seseorang mulai dikuasai oleh ketakutan akan ketinggalan sesuatu adalah selalu mengikuti tren. Jika kamu merasa terasingkan jika tidak mengikuti apa yang mayoritas sedang sukai, maka itu salah satu ciri dari gaya hidup FOMO.

Padahal tanpa mengikuti tren sekalipun, hidup akan tetap berjalan dan semua orang akan kembali dengan kehidupan masing-masing. Keinginan untuk selalu mengikuti tren muncul dari rasa ingin mendapatkan validasi dari orang lain.

– Merasa Ketagihan dengan Sosial Media
Keinginan untuk mendapatkan pengakuan juga jadi penyebab seseorang menjadi ketagihan dengan sosial media. Mendapatkan pengakuan dari sosial media jauh lebih daripada dunia nyata. Kamu cukup mengunggah foto, video atau tulisan untuk menciptakan personal branding.

Akibat dari ketagihan sosial media, seseorang jadi tidak fokus menjalani kehidupan sehari sehari di kehidupan nyata. Hal ini bisa mengganggu aktifitas dan juga mempengaruhi kualitas hidup secara umum.

Apa Penyebab FOMO?

Berdasarkan ciri dan gejala di atas, para ahli menyimpulkan ada beberapa penyebab dari gangguan FOMO.

Penyebab gangguan FOMO antara lain adalah sebagai berikut:

– Rasa Percaya Diri yang Rendah
Penyebab pertama dari FOMO di dasari oleh rasa percaya diri yang rendah. Jika kamu tidak merasa percaya diri maka kamu cenderung akan mencari validasi dari luar. Kamu kemudian akan mencari validasi melalui media sosial. Pribadi yang sudah merasa memiliki nilai invididu biasanya tidak memerlukan banyak validasi dibandingkan orang yang masih merasa rendah diri.

– Merasa Kesepian
Penyebab berikutnya dari munculnya FOMO adalah rasa kesepian. Seseorang bisa medasa kesepian meskipun ada di tengah keramaian karena tidak adanya ikatan emosional. Ikatan emosional gagal terbentuk karena tidak adanya interaksi antar sesama.

Terlebih di masa pandemi di mana orang-orang lebih banyak di rumah, akhirnya banyak yang memilih untuk eksis di sosial media. Jika ketinggalan berita, tren atau komunitas tertentu maka seseorang jadi merasa kesepian.

– Tidak Adanya Batasan Hidup
Faktor yang seringkali tidak di sadari adalah kurangnya memberikan batasan pada hidup. Sebagai contoh seorang pekerja dengan etos kerja yang tinggi akan merasa pekerjaan adalah bagian dari hidup dia.

Akibatnya saat harus beristirahat, seseorang terus ingin membuka ponsel karena merasa tidak nyaman jika tidak melakukan pekerjaan. Seseorang menjadi tidak tenang jika tidak melakukan kegiatan apapun meskipun seharusnya menikmati liburan.

Melihat gangguan gaya hidup FOMO bisa mengganggu kehidupan sehari-hari dan mempengaruhi kualitas hidup baik sosial maupun mental, sebaiknya jika kamu mulai mengalami gejala FOMO, kamu bisa melakukan langkah-langkah berikut:

Gaya Hidup FOMO

Cara Mengatasi FOMO

Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi gejala FOMO.

– Batasi Penggunaan Sosial Media
Mulai batasi penggunaan sosial media agar kamu tidak menggantungkan validasi pada pengguna sosial media lainnya. Selain itu, kamu masih bisa mendapatkan berita terbaru dengan menyalakan notifikasi berita tanpa harus selalu membuka sosial media.

Pasang alarm tertentu untuk membatasi penggunaan sosial media. Bisa dengan mengatur 2 jam saja sehari setelah pulang kerja atau saat istirahat saja.

– Perbanyak Kegiatan Fisik
Cara lainnya untuk mengatur diri agar tidak terkena FOMO adalah dengan memperbanyak kegiatan fisik. Kegiatan fisik ini bisa berupa olahraga, bersih-bersih, atau aktifitas hobi menarik lainnya.

Dengan melakukan kegiatan fisik maka otak akan cukup sibuk sehingga kamu tidak selalu terpikir untuk membuka ponsel. Selain itu, kegiatan seperti olahraga juga akan membuat badan jadi lebih sehat.

– Berlatih Mindfulness
Mindfulness adalah kegiatan yang dilakukan untuk menata pikiran dan juga menyortir prioritas dengan menenangkan otak dan membatasi distraksi dari luar. Untuk melakukan kegiatan ini bisa dengan bermeditasi. Meditasi membantu pikiran kamu lebih fokus sehingga tidak selalu merasa cemas dan harus mendapatkan pembaharuan terbaru dari sekitar.

Itulah penjelasan mengenai ciri dan gejala FOMO, penyebab serta cara mengatasinya. Pastikan gaya hidup FOMO tidak mengganggu kehidupanmu. Jangan biarkan FOMO menurunkan kualitas hidup dan membuatmu selalu cemas. Jika gejala semakin parah maka sebaiknya konsultasikan dengan ahlinya.